SEBANYAK 6 spot kulineran di Blok M ini patut Anda coba. Ya, Blok M memang sudah populer sebagai salah satu tempat nongkrong populer di Jakarta. Hal ini seiring dengan menjamurnya berbagai spot kuliner yang ada di sana.
Di Blok M, Anda bisa menghabiskan waktu me time sendirian di cafe estetik, makan bersama keluarga di warung atau restoran hits di sini.
Lantas, apa saja spot kuliner terkenal yang ada di Blok M? Berikut MNC Portal rangkumkan enam di antaranya.
1. Angkringan Blok M Square
Saat malam, area pelataran Blok M Square akan disulap jadi tempat makan lesehan. Banyak angkringan dengan puluhan ragam lauk yang menggoda. Jika di sini, Angkringan Bu Gendut bisa jadi salah satu pilihan karena menunya yang komplit.
Di angkringan ini Anda akan menemukan meja panjang yang dialasi taplak terpal plastik, di atasnya kemudian ditata puluhan piring berisi aneka lauk dan sayur.
(Foto: Instagram/@arini.dp)
2. Gultik Blok M Plaza
Gultik, singkatan dari Gulai Tikungan. Sebutan gultik berawal dari sekumpulan pedagang gulai yang menjajakan makanan di gerobak pikulan.
Biasanya, para pedagang gulai ini mulai bermunculan pada sore hari hingga tengah malam di sepanjang tikungan. Itulah alasan kuliner ini akhirnya disebut gultik.
Gultik Blok M dibuat dengan daging sapi yang empuk dan gurih, dipotong tipis-tipis, dan dimasak dengan kuah yang agak kental dan pedas.
3. Bornga
Bergeser sedikit dari hidangan Jepang, Bornga hadir bagi Anda yang ingin menyantap makanan ala Korea. Restoran korea ini cukup terkenal. Woo Samgyup, potongan beef brisket yang disajikan dengan saus spesial khas Korea jadi salah satu menu favorit di sini.
(Foto: Instagram/@acidkwun_0923)
Hidangan yang beragam, rasa yang otentik, serta pelayanan yang ramah bisa jadi sedikit alasan untuk datang ke restoran ini dan menyantap hidangan negeri ginseng favoritmu.
4. Sate RSPP
Berlokasi di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina, kios yang eksis sejak 1960 ini memiliki dua pilihan menu, yakni sate ayam dan kambing.
Ciri khas dari sate RSPP ada pada potongan dagingnya yang tebal dan ukurannya yang cukup besar. Tekstur dagingnya lembut, karena sate di sini melalui dua kali proses pembakaran.
Pembakaran pertama hanya sampai sate setengah matang, lalu diistirahatkan sebentar. Kemudian sate dibakar kembali sampai matang.