Setelah kulit pohon ditemukan, proses selanjutnya adalah menjemurnya sampai kering lalu dijadikan serabut yang akhirnya dibuat menjadi benang. Benang yang sudah dirajut dipola sedemikian rupa hingga terbentuklah tas koja tersebut.
"Umumnya lama proses pembuatan tas ini bisa membutuhkan waktu beberapa hari hingga seminggu, tergantung dengan kesediaan bahan baju dan kerumitan motif yang dibentuk dalam tas koja," terang laporan laman tersebut, Senin (16/8/2021).
Tas ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Badui. Jadi, saat mereka berladang, bercocok tanam, hingga menangkap ikan di sungai, tas ini akan selalu dibawa. Begitu erat hubungan tas ini dengan kehidupan warga Badui, ya.
Filosofi di balik tas ini begitu dalam. Menyatu bersama dengan warga Badui itu sendiri, tak terpisahkan. Bahkan, diketahui bahwa tas ini akan membusuk secara alami ketika pemakainya sudah tidak menggunakan tas tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)