INDONESIA penuh sejarah, cerita rakyat, adat istiadat serta budaya. Berjuta kisah, misteri, pantangan, mitos dan hal mistis melekat di kalangan masyarakatnya. Misalnya Kota Wentira di Sulawesi Tenggara yang dipercaya sebagian orang sebagai kerajaan gaib.
Wentira berada di hutan belantara antara Kota Palu dengan Buton, Sulawesi Tengah.
Konon nama Wentira diambil dari kata Uwentira yang berarti air berwarna merah, lalu banyak masyarakat yang menyebutnya sebagai Kota Wentira.
Baca juga: Inilah Pasir Timbul Bone Labunta, Destinasi Wisata Baru Terpopuler API 2021
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut seputar misteri Wentira :
1. Kota Atlantis yang hilang dan tak kasat mata
Konon, banyak yang percaya bahwa Kota Wentira ini sebagai titik paling angker di Indonesia. Segelintiran masyarakat percaya bahwa kota ini merupakan warisan dari benua Atlantis yang hilang.
Hal itu disebabkan karena banyak beredar cerita mistis yang sudah berkembang dan turun temurun yang terjadi dikota ini.
Masyarkat yang mempunyai kemampuan khusus melihat bahwa tempat ini merupakan tempat peradaban yang modern, maju dan berkembang. Hal itu juga di dukung oleh seseorang yang mempunyai kelebihan khusus mengklaim bahwa kota tersebut sangat maju sampai tidak ada masyarakat satu pun yang hidup miskin di kota tersebut.
2. Tempat Kerajaan Jin Terbesar
Penduduk asli Wentira ini percaya bahwa kota ini masuk dalam kerajaan jin terbesar. Tepatnya terletak di daerah perkebunan kopi di antara kota Palu dan Kabupaten Buton atau di tengah hutan belantara yang lebat dan seram.

Ilustrasi (Freepik)
3. Terdapat gerbang berwarna kuning yang disebut gerbang gaib
Tugu berwarna kuning di kota ini merupakan pintu masuk dari gerbang gaib kota angker ini. Masyarakat setempat percaya jika pada tempat inilah merupakan tujuan untuk masuk ke kota gaib menuju Kota Wentira.
Baca juga: Bikin Takjub! Bangunan Masjid Raudhatul Jannah Ini Menyerupai Al-Aqsa di Palestina
Cerita rakyat yang berkembang disana menyebutkan bahwa kota ini merupakan tempat para raja yang memiliki 7 panglima perang. Jika di hitung dan dijabarkan maka banyaknya balai pemimpin bisa menutupi seluruh lautan Indonesia.