Di sisi lain, balita di Indonesia juga masih dihantui kondisi kesehatan lain yang tak bisa disepelekan. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan sekira 29,5 persen bayi lahir dalam kondisi prematur. Lalu 7,1 persen bayi dengan berat lahir rendah; 10 persen bayi terkena diare; dan 2,1 persen mengalami pneumonia.
Baca juga: Selain Anosmia, Pasien Covid-19 Juga Bisa Alami Hiposmia dan Parosmia
Balita juga 16,29 persen menghadapi masalah kurang gizi; kemudian 27,67 persen mengalami tubuh pendek atau berpotensi untuk stunting; dan sebanyak 7,44 persen dalam kondisi kurus atau berat badan kurang berdasarkan usianya.
"Kondisi-kondisi ini akan memudahkan balita terkena infeksi. Ini menambah risiko dari kondisi bayi-bayi kita sehingga perlu diselamatkan, dan yang tidak mengalami risiko ini kita perlu tetap jaga kesehatannya," tuntasnya.
(Hantoro)