"Gara-gara sering bersliweran berita ini di grup WA dan Facebook, papa jadi percaya hoax-hoax ini," katanya.
Akibatnya papa Helmi tidak mau divaksin, karena percaya dengan hoax mengenai COVID-19 yang beredar. Kemudian saat terpapar tidak mau minum obat, akibatnya nyawa sang papa harus berakhir.
Helmi berpesan jangan sampai ada korban lagi akibat percaya dengan hoaks. Apabila mendapatkan pesan, dimana kevalidannya belum terkonfirmasi, maka jangan sampai disebar ulang kepada yang lainnya.
"Akan lebih baik jika bisa dan berani counter narasi dengan berita yang benar. Jangan pernah berhenti juga meyakinkan keluarga dan teman teman bahwa Covid itu benar adanya," Pungkasnya.
(Helmi Ade Saputra)