Menanggapi kasus ini, Psikolog Anak Karina Istifarisny menjelaskan makna 'anak nakal' yang terkadang salah diartikan banyak orangtua.
Menurutnya, nakal itu sendiri punya makna berbeda di setiap keluarga. "Sebab, setiap keluarga punya standar perilaku masing-masing dalam melihat anaknya," kata Karina , Rabu (19/5/2021).
Dia melanjutkan, pada usia tertentu anak-anak memang menunjukkan keaktifan yang lebih. Mereka di momen itu melakukan eksplorasi lebih banyak ke lingkungan. Misalnya, si anak manjat ke furnitur, suka bongkar-bongkar mainannya, berlari-larian, aktivitas lain yang terkesan tidak mau diam.
"Di satu sisi, kita bisa melihat ini sebagai cara si anak untuk bereksplorasi," tegasnya.
Tapi, sayangnya banyak orangtua menganggap aktivitas itu adalah definisi 'anak nakal', karena sudah dilarang tapi tetap saja dilakukan.