Lantas, bagaimana dengan masker kain? Nyatanya, masker kain disebutkan menjadi pilihan terakhir. Mengingat masker kain tidak melalui proses pengujian atau diatur secara resmi dan setiap jenis kain mempunyai tingkat filtrasi berbeda-beda.
Tapi jika dibandingkan tidak memakai masker sama sekali, penggunaan masker kain masih dinilai lebih baik. Namun untuk perlindungan dan filtrasi maksimal, memakai masker medis dobel atau masker N95/KN95 memang jauh lebih baik.
Baca juga: Awas Masker Palsu, Kemenkes Beberkan Ciri-cirinya
"Masker kain adalah yang paling dapat ditembus dan menawarkan perlindungan paling sedikit, tetapi lebih baik daripada tidak pakai masker sama sekali. Saya sering mengatakan masker terbaik adalah masker yang dipakai orang sepanjang waktu (tidak dilepas) ketika keluar rumah. Masker KN95 tidak jauh lebih baik dari masker bedah, jika Anda terus-terusan melepasnya," tambah dr Eric Cioe-Pena, direktur kesehatan global di Northwell Health di New Hyde Park, New York.

Untuk memilih masker kain yang tepat, seperti dilaporkan laman Popular Mechanics, berdasarkan penelitian perlu memerhatikan beberapa hal. Pertama untuk filtrasi yang efektif, cari masker dengan tiga lapis bahan penyaringan.
Baca juga: Rajin Pakai Masker, Banyak Orang Masih Salah Menyimpannya
Kedua, pilihlah bahan yang fleksibel. Cari masker yang terbuat dari material bahan woven (anyaman) yang rapat yang akan menempel di wajah. Jika tidak, maka saat masker dipakai masih akan memiliki celah.
Ketiga, pilihlah masker kain model tali ikat, bukan loop pengait di telinga. Dengan ini, bisa mengontrol ukuran dan kontur masker dengan lebih baik saat dipasang di kepala dengan ikatan. Loop pengait di telinga justru membuat celah yang lebih besar di sisi wajah. Selain itu, terkadang bisa membuat luka atau lecet jika digunakan dalam waktu lama dan menyebabkan sakit pada kepala.
(Hantoro)