“Harapannya, pertama, ke depan Rumah Artefak menjadi salah satu tujuan kunjungan publik yang ingin memperdalam pengetahuan alam, budaya, dan sejarah manusia,” paparnya.
Rumah Artefak nantinya diarahkan sebagai pilot project percontohan museum mini yang cukup informatif dan menarik. Rumah Artefak bisa pula menjadi ruang diskursus berbagai studi ilmu yang akan menguatkan dan memperkaya generasi muda pada pendidikan, budaya, kesenian, dan pariwisata yang menjadi kebanggaan Blora.
Sementara itu, Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji, menyampaikan apresiasinya kepada BPSMP Sangiran yang telah menyerahkan bantuan teknis berupa penataan display koleksi yang dimiliki Rumah Artefak. Ia mengatakan, Rumah Artefak Blora ini merupakan embrio berdirinya museum. Sebab, pada perda tentang cagar budaya hal itu merupakan amanat bahwa Blora perlu memiliki museum ini.
(Rizka Diputra)