Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa orang yang sering menyentuh struk belanja, seperti kasir, ternyata mendapatkan konsentrasi BPA yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Hal tersebut ditemukan dalam perbandingan urin mereka ketika meneliti masalah ini.
Selain itu, paparan BPA juga berpengaruh terhadap frekuensi dan kebersihan tangan seseorang. Pada tangan kasir yang bekerja lebih dari sepuluh jam ditemukan 71 mg BPA. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pada tangan orang-orang biasa yang hanya terpapar 7.1 – 42.6 mg per hari.
Seperti yang dilansir oleh Web MD, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa penggunaan dosis rendah BPA ternyata mempengaruhi kesehatan biologis hewan percobaan.
Walaupun dikatakan dapat digunakan dalam dosis yang aman, menggunakan BPA dalam dosis rendah masih bisa memicu kanker payudara dan penyakit lainnya. Penelitian ini dilakukan selama 2 tahun dengan memberikan BPA dan hormon estrogen kepada 4.000 tikus percobaan.
Semua tikus tersebut diberikan dosis yang sama sebelum mereka melahirkan. Dosis terendah yang diberikan kepada tikus-tikus tersebut sebanyak 2.5 mikrogram sehari dan dosis tertingginya adalah 25.000 mikrogram.
Hasilnya cukup mengejutkan. Tikus-tikus yang masih muda dan diberikan dosis yang rendah sampai mereka tidak lagi menyusui ternyata berpotensi besar menderita kanker payudara.
Di sisi lain, tikus betina juga menunjukkan terdapat perubahan pada kesehatan hati dan ginjal mereka. Perubahan pun juga terjadi pada tikus jantan. Prostat dan dada mereka memperlihatkan perubahan yang cukup drastis setelah diberikan dosis BPA yang cukup rendah.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan dosis BPA serendah apapun tetap masih bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Namun, masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut, apakah BPA harus benar-benar tidak boleh dipakai lagi atau ada alternatif lainnya. Sekarang, sudah semakin jelas bukan bahaya dari menyimpan struk yang ada BPA nya?
Tidak hanya di struk belanja saja, Anda juga bisa menemukan BPA pada tiket konser dan pesawat. Maka dari itu, sulit sekali untuk menghindari bahan kimia yang berbahaya ini karena terdapat di mana-mana. Selain itu, orang yang paling beresiko besar terpapar oleh BPA yang ada di berbagai macam kertas ini.
(Martin Bagya Kertiyasa)