Baik Melayu, Jawa, Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Nias, Angkola, Sunda, Banjar, Aceh, Minang, Tionghoa, Arab, dan Tamil.
"Itu, modal untuk menjadikan Kota Medan sebagai pusat kuliner Asia. Pemkot Medan di kepemimpinan Bobby dan Aulia hendaknya menggandeng pelaku UMKM. Sebab, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Medan," tuturnya.
"Mayoritas pelaku sektor UMKM di Medan bergerak di usaha makanan dan minuman yang menghadirkan berbagai varian rasa dan penyajian. Baik makanan dan minuman tradisional yang dijajakan di pinggir jalan, sampai ke kafe dan restoran," ungkap Rizki.
(Rizka Diputra)