"Prevalensi diperkirakan 2,2 – 50 persen dan sangat di pengaruhi oleh cara pengukuran di klinik,” katanya.
Kemudian untuk jenis hipertensi terselubung, menunjukkan tekanan darah normal saat diperiksa di klinik. Namun pengukuran di luar klinik hasilnya menunjukkan tekanan darah yang meningkat. Ia melanjutkan, dari berbagai studi prevalensi adalah 9-48 persen.
"Hipertensi terselubung ini mempunyai risiko tinggi kerusakan organ. Untuk mengetahui hipertensi jas putih dan hipertensi terselubung dibutuhkan Pemeriksaan Tekanan Darah di Rumah yang selanjutnya disingkat dengan PTDR," tuturnya.
"Di tengah pandemi PTDR ini sangat bermanfaat, karena sebagian pasien enggan ke rumah sakit terutama pasien lansia. Hasil PTDR bisa dikonsultasikan kepada dokter yang merawat secara online baik dengan chatting via medsos atau telemedicine," tambahnya.
Bagi pasien hipertensi yang menggunakan PTDR, disarankan untuk pasien hipertensi dengan gangguan ginjal, diabetes, dan wanita hamil serta dengan kepatuhan pengobatan yang buruk.
(Dyah Ratna Meta Novia)