Warga di perkampungan Maligi menjadi terganggu dengan kehadiran asap, sehingga jika berkelanjutan maka bisa mengganggu siklus udara untuk pernapasan warga.
Ia berharap kondisi itu bisa segera diatasi dengan meminimalkan karhutla tingkat nagari (desa) seperti memberdayakan opsi kelompok siaga bencana untuk berpatroli di titik-titik rawan.
"Saya pribadi tadi telah menyampaikan peristiwa ini kepada pihak BPBD Pasaman Barat. Semoga ini segera teratasi untuk bisa menyelamatkan ekosistem di sepanjang Pantai Cemara Maligi," tandasnya.
Sementara di lain pihak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat belum bisa dikonfirmasi hingga Rabu tadi malam.
(Rizka Diputra)