Menurut penjelasan selanjutnya, saat itu tidak ada pramugari yang tengah datang bulan. Jadi bau anyir khas darah yang sangat menyengat itu sangatlah aneh dan tidak bisa diterima oleh akal sehat.
Tidak cukup sampai di sana, sekitar pukul 03.00 seorang Flight Officer yang menempati kamar sebelah Anatasia menggedor tembok yang berbahan baku tripleks dengan kencang. Nama Anatasia dipanggil terus-menerus. Walaupun Anatasia berusaha mengabaikannya, ia tetap memberitahu pramugari itu apa yang dilihat.
Baca Juga: Pengalaman Horor Pramugari & Sketsa Wanita Misterius yang Ternyata Korban Perkosaan
“Put, Put, di depan ada banyak orang, tapi gak ada kakinya dan gak napak,” beritahu Flight Officer," seperti yang diceritakan oleh Anatasia.
Setelah keluar dari hotel menyeramkan itu, Anatasia baru tau bahwa di sana pernah terjadi pembunuhan. Ternyata, kota tersebut juga masih tertutup dengan lingkungan luar dan termasuk wilayah berbahaya. Bahkan jika terjadi perampokan, korban yang melawan akan dipenggal kepalanya lalu dibawa keliling kota.
(Dewi Kurniasari)