Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit mematikan yang cukup membahayakan. Oleh karena itu memilih perilaku hidup sehat adalah sebuah keharusan agar terhindar dari stroke.
Data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menyebutkan, banyak pasien stroke mengalami kecacatan dari berbagai level, tidak hanya mereka yang tidak bisa berjalan, bergerak, tetapi juga gejala lain yang mengindikasikan seseorang terkena stroke.
Dokter Spesialis Syaraf dari Siloam Hospitals Ambon, dr. Enseline Nikijuluw, Sp.S mengatakan, guna mencegah stroke maka perlu mengembangkan perilaku hidup sehat. Salah satu caranya membangkitkan rasa gembira dan bahagia, yang merupakan cara efektif dan mudah yang dapat dilakukan.
"Mari selalu membangkitkan rasa gembira guna melakukan relaksasi pada otot dan kerja saraf tepi," ungkap Dokter Enseline, Jumat (5/2/2020).
"Pada saat kita gembira atau merasa senang itu akan membuat keseimbangan hormon-hormon dan neurotransmiter otak. Maka akan mempengaruhi kerja organ-organ di tubuh agar lebih aktif dan seimbang," tambahnya.
Dokter Enseline menjelaskan, selain sejumlah faktor stroke yang umum dimiliki orang lanjut usia, terdapat beberapa informasi yang tidak benar seputar penyakit stroke seperti stroke merupakan penyakit orang tua dan tidak bisa dicegah. Termasuk mitos yang menyatakan stroke adalah penyakit keturunan dan penyebab penyakit jantung.