Penyakit kedua yang perlu diwaspadai, adalah penyakit terkait pencernaan yang sangat berhubungan erat dengan pengadaan air bersih. Jika air tercampur bakteri, Laura menyebut maka resiko terinfeksi penyakit saluran pencernaan terbuka lebar.
“Air yang sudah terkontaminasi dengan bakteri yang bisa bertahan di air, itu hubungannya dengan oral fecal. Bisa masuk melalui saluran pencernaan, lalu dikeluarkan lewat feses. Kalau airnya nyampur sama bakteri, ya ada resiko terinfeksi bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan. Soal asupan makan juga, kalau gizi kurang, makan kurang itu menurunkan imunitas. Penyakit apapun gampang masuk,” lanjutnya.
Terakhir, Laura mengingatkan potensi timbulnya penyakit menular lainnya yang disebabkan oleh serangga. Contohnya, malaria dan demam berdarah yang berpeluang muncul di tempat pengungsian yang areanya di daerah dekat hutan.
“Harus juga diwaspadai serangga-serangga yang kemungkinan bawa penyakit kayak malaria dan demam berdarah. Makanya tenaga kesehatan diperlukan di tempat pengungsian, paling tidak bisa tanggap kalau ada kasus. Supaya bisa menghindari wabah di tempat pengungsian, apalagi penyakit yang muncul ini kan penyakit menular,” pungkas Laura.
(Dyah Ratna Meta Novia)