Selanjutnya, tes digelar dengan menyertakan 30 pengukuran yang berbeda dari kekuatan dan fungsi kognitif. Contohnya keterampilan visuo-spasial, memori, rentang perhatian, keterampilan memecahkan masalah, kesadaran lokasi, dan kemampuan verbal.
Mengutip Yahoo, ditemukan bahwa orang-orang yang tidur siang memiliki skor MMSE yang lebih tinggi, khususnya di poin kesadaran lokasi, kemampuan verbal, keterampilan memori.
Tim peneliti mencatat bahwa lebih banyak penelitian tentang topik tidur siang ini akan sangat membantu, karena jumlah waktu tidur siang bervariasi di antara para peserta. Mereka menyakini bahwa proses meredakan inflamasi terjadi saat orang tidur siang di tengah-tengah hari.
"Tidur mengatur respons kekebalan tubuh, dan tidur siang dianggap sebagai respons yang berevolusi terhadap peradangan. Orang dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi juga lebih sering tidur siang," jelas para peneliti.
(Martin Bagya Kertiyasa)