
Habib Hubah Al Haddad merupakan salah satu ulama penyebar Islam di Jakarta. Digelari Mbah Priok karena menurut riwayat ia sosok yang memberikan nama Tanjung Priok.
"Karena beliau memberi nama Tanjung Priok. Itu tadi dia juga yang menyebarluaskan agama Islam di Jakarta setelah Habib Husain bin Abubakar Alaydrus di Luar Batang," kata pengurus dan penjaga makam Mbah Priok, Saipul beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pesona Mistis Gua Setan di Kei, Keindahan Berbalut Misteri
Pada 14 April 2010, sempat terjadi kerusuhan yang dipicu dari rencana eksekusi tanah di sekitar makam Mbah Priok. Pasca-kerusuhan itu, peziarah ke makam Mbah Priok makin ramai.
"Di sini semakin ramai yang mengujungi setelah kejadian 2010 yang di mana ada perang sama Satpol PP," beber Saipul.
Kawasan yang memiliki total 13 makam termasuk makam Habib Hasan al Hadad atau Mbah Priok ini sempat mengalami sengketa yang pada akhirnya resmi dijadikan sebagai cagar budaya dan wisata religi oleh Basuki Tjahaja Purnama saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, komplek pemakaman ini juga terdapat aliran air menyegarkan untuk pengunjung berwudhu atau sekadar mencuci muka. Kawasan ini selalu ramai orang berkunjung untuk berziarah, terutama saat malam Jumat.
Makam Keramat Angke
Makam yang terletak di Jalan Pangeran Tubagus Angke No 5, Tambora, Jakarta Barat ini merupakan makam dari Pangeran Syarif Hamid Al Kadri yang merupakan putra dari Sultan Pontianak yang dibuang ke Batavia pada masa pemerintahan Belanda.
Beliau dikenal sebagai ulama dan dan pejuang, maka dari itu untuk menghormati jasa-jasanya, banyak masyarakat yang berkunjung untuk berziarah. Mereka biasanya membaca surat Yasin bersama-sama.
Makam Keramat Angke ini juga selalu dipadati oleh ribuan peziarah saat Haul atau acara keagamaan yang diselenggarakan satu hari setelah hari raya Idul Adha.
(Dewi Kurniasari)