Meskipun pulau itu adalah komunitas yang dekat, dia melihat kebutuhan untuk mempersiapkan murid-muridnya menghadapi apa yang dia katakan sebagai arus Islamofobia yang berbahaya.
"Dalam iklim saat ini ... anak-anak Muslim memiliki risiko untuk menjadi tidak terpengaruh," kata McIntosh yang dikutip dari ABC News.
"Saya pikir yang dibutuhkan anak-anak adalah panutan dan dorongan, dan pemahaman bahwa Australia adalah rumah mereka."

Pulau Natal (Instagram @christmasisland)
Cerita lain datang dari remaja Muslim bernama Johara. Hidup di pulau Natal sedikit merubah pandangannya. Dengan kesempatan kerja yang terbatas di Pulau Christmas, banyak anak muda berangkat ke daratan Australia untuk melanjutkan pendidikan ke universitas atau TAFE setelah menyelesaikan sekolah.
“Saya senang tinggal di pulau ini, tapi saya ingin pindah ke tempat lain untuk melakukan hal-hal yang saya inginkan," kata Johara Sujangi, yang berharap bisa belajar sains di universitas.
(Salman Mardira)