Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Cara Dermatologis Mengobati dan Mencegah Stretch Mark

Sausan Sudarjat , Jurnalis-Kamis, 07 Januari 2021 |11:24 WIB
5 Cara Dermatologis Mengobati dan Mencegah <i>Stretch Mark</i>
Ilustrasi strech mark di perut. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

HAMPIR semua wanita mengalami stretch mark atau gurat peregangan. Stretch mark bisa terjadi saat masa kehamilan atau setelah melahirkan. Selain itu, faktor penurunan berat badan yang sangat drastis juga bisa memicu terbentuknya stretch mark.

Biasanya stretch mark yang berupa garis-garis mengganggu ini ada di area ketiak, paha, perut, dada, dan selangkangan.

Baca juga: Kenapa Stretch Mark Bisa Muncul Mendadak? 

"Stretch mark disebabkan ekspansi kulit yang cepat, seperti penambahan berat badan selama kehamilan, pubertas, serta kerusakan pada jaringan ikat dan kolagen yang ditemukan jauh di bawah kulit," kata Rachel Nazarian MD, dokter kulit dan asisten bersertifikat profesor klinis di departemen dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai, dalam American Journal of Clinical Dermatology.

Berikut lima cara dermatologis mengobati dan mencegah stretch marks, seperti dilansir dari The Healthy, Kamis (7/1/2021).

1. Selalu melembapkan

Stretch mark memang tidak bisa dihindari, namun menurut dr Nazarian beberapa orang mengalami ini karena genetik. Tetapi, stretch mark dapat diminimalkan dengan selalu melembapkan kulit, terutama selama masa kehamilan dan kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih kenyal dan mampu menahan kekuatan peregangan.

2. Pijat

Pijat membuat kulit tetap sehat dan kecil kemungkinan terjadinya stretch mark. "Saya mendorong pijatan dengan emolien yang membantu meningkatkan sirkulasi dan berpotensi meminimalkan kemungkinan munculnya stretch mark," kata dr Nazarian.

Baca juga: Rinni Wulandari Bangga Miliki Stretch Mark 

3. Menggunakan retinoid topical

Tretinoin atau Retin-A, turunan dari vitamin A, biasanya digunakan untuk jerawat atau anti-penuaan, tetapi bahan aktif ini juga terbukti dapat memudarkan stretch mark. Ia bekerja dengan cara mendorong kembali pembentukan kolagen yang membantu menyembuhkan bekas luka.

"Secara topikal, tretinoin telah terbukti merangsang pertumbuhan kolagen baru yang mengurangi tampilan stretch mark,” kata Jeremy Brauer MD, ahli bedah dermatologi yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Sementara dr Nazarian mengingatkan retinoid tidak aman digunakan selama kehamilan atau saat menyusui. Retinoid bekerja secara optimal saat awal pembentukan stretch mark di mana masih merah dan meradang. Setelah stretch mark menjadi putih, lebih sulit untuk diobati.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement