Kendati demikian, ada satu alasan utama yang membuat Kemenparekraf gencar berpromosi di masa pandemi Covid-19. Wishnu mengatakan, bahwa keputusan yang diambilnya semata-mata hanya untuk membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi korban dari ganasnya pandemi Covid-19.
"Pekerja pariwisata yang terdampak itu banyak. Bahkan sampai jutaan. Mereka butuh kita support. Berapa bulan mereka survive, jadi enggak boleh setengah-tengah harus kita bantu mereka," ujar Wishnutama.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa program yang dilakukan Kemenparekraf untuk membantu para pelaku wisata yang terdampak. Baik bantuan yang dilakukan secara langsung sepeti hibah pariwisata dan bantuan sembako, hingga bantuan tidak langsung seperti mempromosikan potensi wisata di daerah mereka.
Seluruh bantuan itu, kata Wishnutama, sedikit banyak telah memberikan dampak ekonomi untuk mereka bangkit kembali. Setidaknya membantu mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Mereka bisa bekerja kembali, apakah itu salah? Itu tugas saya agar mereka bisa mencari nafkah kembali. Mereka tabah, tapi bukan berarti kita haurs diam saja. Kita sudah berikan hibah pariwisata, pajak diringankan, listrik diringankan, banyak sekali program-program pemerintah untuk memulihkan sektor pariwisata," ujarnya
"Tapi apapun yang kita lakukan tidak akan pernah cukup. Saya datang dan melihat langsung kondisi mereka. Bayangkan 1 hotel tutup, tapi efeknya membuat supplier daging berhenti, supplier sandal hotel berhenti, ada juga pekerja seni dan pertanian. Semuanya itu berhenti," ungkap Wishnutama dengan nada suara bergetar hingga tak terasa menitikkan air mata.
Mendengar pernyataan Wishnutama yang begitu menyentuh, Deddy pun terkejut. "Jadi, ini benar-benar serius ya?," ujar Deddy memastikan.
"Hell yes, man! Saya lihat langsung bro. Sekarang kita harus bangun spiritnya, kita bangun semangatnya. Upaya saja tidak bakal cukup. Kita harus tetap optimis," tutup Wishnutama.
(Dewi Kurniasari)