Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat Wishnutama ke Deddy Corbuzier: Promosi Wisata Enggak Kayak Mi Instan

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Jum'at, 20 November 2020 |05:01 WIB
Curhat Wishnutama ke Deddy Corbuzier: Promosi Wisata Enggak Kayak Mi Instan
Wishnutama. (Foto: Instagram wishnutama)
A
A
A

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengungkapkan alasan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif gencar melakukan promosi di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dia paparkan saat menjadi bintang tamu dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Dalam video berdurasi satu jam itu, Menparekraf Wishnutama menjelaskan secara gamblang, beberapa kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sempat menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia. Termasuk saat pihaknya mulai gencar mempromosikan destinasi wisata, meski angka penyebaran Covid-19 masih terbilang tinggi.

"Namanya promosi pariwisata bukan kayak promosi mi instan. Maksudnya, kita mulai promosi sekarang, tetapi baru mendapatkan impaknya 6 bulan atau 1 tahun mendatang. Mau tidak mau harus promosi dari sekarang, tidak bisa ujug-ujug kita promosi ketika pintu pariwisata sudah mulai dibuka lagi," ujar Wishnutama kepada Deddy Corbuzier.

Promosi yang dilakukan Kemenparekraf saat ini, lanjut Wishnutama, bukan hanya sekadar untuk membantu sektor pariwisata yang terpuruk. Tetapi untuk membuat destinasi-destinasi wisata Indonesia menjadi pilihan utama bagi pada calon wisatawan di masa yang akan datang.

"Destinasi pariwisata kita itu harus tetap menjadi "top of mind" di pikiran wisatawan," tegas Wishnutama.

Pernyataan tersebut rupanya sempat dibantah oleh sang tuan rumah. Deddy mempertanyakan efektifitas promosi yang dilakukan Kemenparekraf, mengingat saat ini dunia masih belum terbebas dari pandemi Covid-19.

"Tapi ini kan lagi pandemi Anda promosi buat apa? Emang Indonesia akan dilupakan wisatawan? Kan enggak juga?," cecar Deddy.

Untuk menjawab pertanyaan itu, Menparekraf Wishnutama kemudian mengambil beberapa contoh strategi promosi yang dilakukan oleh Dubai dan Korea Selatan. Menurutnya, saat ini hampir semua negara gencar mempromosikan potensi wisata mereka, guna menyambut calon wisatawan ketika pintu pariwisata dibuka nanti.

"Dubai itu pakai influencer yang paling mahal di dunia untuk berpromosi. Sedangkan Korea Selatan, mereka ada BTS untuk mempromosikan kota Seoul. Kita pun harus melakukannya. Jangan sampai ketika sudah saat pariwisata dibuka, Indonesia dilupakan. Ini massive dilakukan berbagai macam negara. Sekali lagi promosi pariwisata itu bukan promosi mi instan, kalau lapar sekarang pengen beli sekarang. Ini persiapan jangka panjang," ujarnya.

Baca Juga: Kemenparekraf Kembangkan Wisata Minat Khusus Sangkulirang, Apa Keunggulannya?

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement