4. Kampung Batik Laweyan
Kampung yang memiliki luas 24,83 hektar ini, rata-rata penduduknya bekerja sebagai pedagang dan juga pembuat batik.
Kampung yang juga menjadi salah satu ikon Kota Solo ini mempunyai 250 motif batik khas. Bedanya dengan Batik Kauman, batik di sini lebih berwarna terang.
Bangunan di kampung ini juga terbilang unik lantaran memadukan unsur arsitektur Jawa, Eropa, China, dan Islam sehingga bisa menjadi spot foto menarik ketika berkunjung.
5. Kampung Blangkon Serengan
Kampung yang terletak di Potrojayan, Serengan, ini dikenal sebagai produsen blangkon.
Pada awalnya, pembuat blangkon di kampung ini dipelopori oleh Mbah Joyo. Lambat laun, usaha tersebut berkembang dan perajin blangkon di kampung ini semakin banyak. Rata-rata perajin blangkon di kampung ini merupakan masyarakat yang pernah bekerja di blangkon Mbah Joyo.
6. Kampung Permata Jeyengan
Penduduk di salah satu kampung unik di Solo ini bekerja sebagai perajin permata. Maka dari itu, pada 2015 silam, Pejabat Wali Kota Solo waktu itu, Budi Suharo meresmikan kampung ini menjadi destinasi wisata Kampung Permata Jeyengan.
Penduduk Kampung Jeyengan Tengah ini berasal dari Martapura, Kalimantan Selatan. Namun, mulai bermukim di wilayah ini pada awal tahun 2000-an.
Di kampung ini terdapat 68 perajin permata dan berlian. Selain itu, ada 65 orang yang khusus mengerjakan batu mulia, 66 perajin emas, dan perak 66 orang.
(Dewi Kurniasari)