Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta Menarik 7 Patung Ikonik di Jakarta yang Harus Traveller Tahu

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Selasa, 08 September 2020 |13:37 WIB
Fakta Menarik 7 Patung Ikonik di Jakarta yang Harus Traveller Tahu
Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Jakarta (Foto Pixbay)
A
A
A

6. Patung Tani

Patung Tani atau Tugu Tani terletak di pertemuan Jalan Prapatan-Jalan Arif Rahman Hakim-Jalan Wahid Hasyim-Jalan Ikhw Ridwan Rais dan Jalan Kebon Sirih Raya. Patung yang dibuat sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia ini dilambangkan oleh seorang laki-laki yang memakai caping (topi pak tani) menyandang senapan dan sedang meminta restu pada wanita yang ada disisinya untuk maju ke medan perang.

Patung ini resminya bernama Patung Pahlawan, namun karena topi capingnya itulah, maka orang-orang biasa menyebut patung ini dengan sebutan Patung Pak Tani.

Ide patung ini dimulai saat presiden Soekarno melakukan perjalanan ke kota Moskow dan beliau terkesan dengan patung-patung yang ada disana. Saat itu presiden Russia mengenalkan presiden Soekarno ke salah satu seniman yang bernama Matvei Manizer dan anaknya Otto Manizer.

ilustrasi

Tugu Tani (Okezone)

Mereka pun kemudian diundang ke Indonesia untuk membuat patung yang melambangkan semangat kemerdekaan. Disinilah kedua pematung itu berkelana dan menemukan legenda Jawa Barat yang berkisah tentang seorang Ibu yang mengiringi anaknya untuk pergi berperang. Sang Ibu memberikan semangat supaya sang anak memenangkan setiap peperangan dan selalu ingat dengan orang tua dan negaranya.

Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut, dan kemudian diresmikan pada tahun 1963 oleh Presiden Soekarno. Pada papan di monumennya tertulis 'Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar'.

7. Patung Dirgantara Pancoran

Monumen bersejarah yang terletak di Pancoran Jakarta Selatan ini dibuat pada akhir kepemimpinan Presiden Soekarno, dan kabarnya untuk menyelesaikan proyek pembuatan patung ini, Presiden Soekarno sampai rela menjual mobil pribadinya.

Letaknya diperempatan Jalan Letjen MT Haryono-Jalan Jenderal Gatot Subroto-Jalan Prof. DR. Supomo dan Jalan Pasar Minggu Raya.

Patung Dirgantara ini berbentuk patung manusia yang kuat dan berani terbang menjelajah angkasa, menghadap ke Utara dengan tangannya seakan menunjuk ke arah bekas Bandar Udara Internasional Kemayoran.

ilustrasi

Patung Dirgantara di Pancoran (Okezone)

Presiden Soekarno ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dilindungi oleh angkatan udara yang kuat dan dilayani oleh transportasi udara yang solid sebagai sarana perpindahan manusia.

Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono, dalam pengerjaannya diawasi langsung oleh Presiden Soekarno sendiri.

Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung berbentuk lengkungan dari beton setinggi 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa G30S/PKI.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement