Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bertahan di Tengah Pandemi, Pengusaha Ini Banting Setir Jual Makanan Rantangan Resep Ibu

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Senin, 24 Agustus 2020 |18:54 WIB
Bertahan di Tengah Pandemi, Pengusaha Ini Banting Setir Jual Makanan Rantangan Resep Ibu
Makanan rantangan (Foto: Inst)
A
A
A

Pandemi Covid-19 membawa dampak yang begitu besar bagi industri kuliner Tanah Air. Banyak pengusaha makanan terpaksa gulung tikar, karena omzet yang mereka terima menurun signifikan.

Roda perekonomian memang sempat mati suri sejak virus corona melanda Indonesia. Namun setelah memasuki era new normal, sebagian pengusaha seolah mendapat secercah harapan untuk membangkitkan kembali bisnis mereka.

Seperti yang dialami Yohannes Rendy, pandemi Covid-19 sebetulnya tidak menjadi penghalang Rendy untuk tetap berkreasi mengembangkan bisnis kulinernya. Di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini, Rendy justru berinovasi meluncurkan bisnis baru yang diberi nama Dapur Luwih.

 Katering

Rendy tidak menampik bahwa usaha tersebut merupakan salah satu siasat untuk bisa bertahan menghadapi kondisi yang masih tidak pasti. Rendy merintis bisnis kuliner berbasis online ini hanya untuk memastikan agar seluruh karyawan mendapatkan haknya.

"Terus terang usaha kuliner itu lagi turun banget. Apalagi kemarin kan sampai 4 bulan tutup gak ada order. Jadi memang harus cepat berinovasi, karena kasihan juga pegawai kami," kata Rendy saat dihubungi Okezone via sambungan telepon, Senin (24/8/2020).

Sebelum pandemi melanda, Rendy memang fokus menyediakan katering untuk keperluan wedding (pernikahan) dan perkantoran. Namun dengan kondisi seperti saat ini, otomatis omzet atau pemasukkan yang diterimanya nyaris tidak ada sama sekali.

Di sisi lain, dia harus tetap menggaji para pegawai yang menggantungkan hidupnya dari usaha tersebut. Untuk menyiasati kondisi ini, Rendy pun terpaksa banting setir menjual makanan secara online dengan mengusung konsep masakan rumahan (rantang).

"Saya mulai cari cara, dan Dapur Luwih ini adalah salah satu alternatifnya. Kami kan sudah punya source, dapurnya lumayan memadai. Dan bikin model bisnis seperti ini bisa dibilang mudah, karena kami sudah terbiasa menangani event-event besar," terangnya.

"Usaha ini setidaknya dapat membantu saya memenuhi kewajiban membayar gaji pegawai. Karena jujur saja, selama PSBB kemarin saya tetap memberikan gaji penuh. Tapi saya tidak mungkin melakukannya sampai akhir tahun, kalau tidak membuka bisnis baru," timpalnya.

Beruntung bagi Rendy, usaha kuliner baru ini mendapatkan banyak respon positif dari para konsumen, meski baru dirintis satu bulan lalu. Hal ini tidak terlepas dari strategi yang dia terapkan dengan memilih segemen pasar yang tepat.

"Target pasar kami lebih ke family dan hampers (bingkisan) sebab aktivitas lebih sering dilakukan di rumah. Dan dari kemarin banyak banget orang yang pesan hampers untuk ulang tahun karena konsumen saya tidak bisa bertemu langsung dengan teman dan kerabat mereka," ungkap Rendy.

 Baca juga: Liburan ke Labuan Bajo, Asyiknya Salmafina Sunan Berjemur Pakai Bikini

"Untuk masakannya berasal dari resep ibu saya. Kami pilih makanan Indonesia karena bisa dibilang makanan Indonesia itu comfort food banget buat banyak orang. Berbeda dengan wedding yang harus divariasikan dengan makanan western," tandasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement