Biji apel juga mengandung protein, serat dan minyak. Ia kaya akan antioksidan dan senyawa anti kanker.
Namun, biasanya orang membuang biji buah atau sayuran karena mengandung senyawa yang disebut amygdalin, yang dianggap beracun. Ketika senyawa ini bersentuhan dengan sistem pencernaan, ia melepaskan sianida, yang merupakan salah satu racun paling mematikan.

Tetapi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dosis oral 1–2 mg/kg sianida untuk pria seberat 70 kg dapat berakibat fatal. Namun, jumlah amygdalin yang ditemukan dalam biji apel (satu buah apel) sangat sedikit untuk menyamai angka ini. Dibutuhkan sekitar 200 biji apel untuk menghasilkan racun dalam jumlah ini di dalam tubuh.
Tidak diragukan lagi, studi baru tentang biji apel ini menarik. Namun, ada pandangan yang bertentangan terkait hal itu. Menurut beberapa penelitian, tidak ada salahnya mengonsumsi biji apel, sementara yang lain percaya lebih baik membuangnya sebelum memakan buahnya. Diperlukan lebih banyak penelitian tentang hal ini sebelum kita menarik kesimpulan apa pun.
(Helmi Ade Saputra)