Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punya Kafe di Amerika, Pemuda Ini Curhat Nasibnya saat Pandemi

Dewi Kania , Jurnalis-Selasa, 18 Agustus 2020 |20:18 WIB
Punya Kafe di Amerika, Pemuda Ini Curhat Nasibnya saat Pandemi
Kedai kopi Indonesia di DC. (Foto: Instagram/@duacoffeeDC)
A
A
A

PADA Mei lalu, empat anak bangsa harus mengikhlaskan kedai kopinya, Dua Coffee di Washington, Amerika Serikat, diamuk massa saat kerusuhan Blackout Tuesday George Floyd. Pasca-tragedi tersebut, apa kabar ya suasana kedai kopinya sekarang?

Masyarakat harus ikut bangga karena Dua Coffee dari Cipete bisa ada dan bertahan di Washington DC. Kedai kopi ini awalnya didirikan Omar Karim Prawiranegara dari Cipete, Jakarta.

Awal didirikannya kedai kopi ini di Washington DC berawal dari obrolan santai Omar, pendiri kedai, dan Irfan Ihsan. Irfan dan Vivit menawarkan kepada Omar untuk membuka cabang kedai kopi lokal ini di DC.

Baca Juga: 5 Koleksi Foto Cantik Hana Hanifah, Uh Body-nya bak Gitar Spanyol

Karena punya nyali besar, Omar bercerita bahwa dirinya yakin bisa membuka cabang di DC bersama Irfan dan Vivit, juga rekannya Rinaldi Nurpratama. Mereka akhirnya mampu bersaing dengan kedai kopi internasional di Negeri Paman Sam itu sejak September 2019.

dua

Dalam mempertahankan kedai kopi yang tak jauh dari White House itu bukan hal mudah. Juni lalu mereka saat terkena dampak Blackout Tuesday, kafenya dirusak oleh massa dan menyebabkan kerusakan di beberapa sisi.

Ya, pada Juni lalu, Vivit lah yang mengumumkan kabar tidak mengenakkan, melalui akun Instagram resmi Dua Coffee. Kedai kopinya ternyata menjadi bulan-bulanan para demonstran yang menuntut keadilan atas kematian pria berkulit hitam, George Floyd, di tangan aparat kepolisian Minneapolis.

Buruknya lagi, kerusuhan itu terjadi saat pandemi Covid-19. Namun belakangan kedai kopi yang terletak dua blok dari White House ini bisa menunjukkan jati dirinya lagi.

"Kita kena Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB), tingkat Covid-19 di sana jauh lebih tinggi dan kita sempat tutup. Tapi kita sempat buka online dan tiba-tiba ada kerusuhan. Lokasi kita 2 blok dari white house, kaca kita dilempar sama demonstran," ungkap Omar Karim dalam acara Playfest Tokopedia, Senin 17 Agustus 2020.

Pasca-kerusuhan, kedai kopi anak bangsa ini harus tutup. Mereka mengalami kerugian, tak hanya karena pandemi Covid-19, tapi juga Blackout Tuesday. "Kita tutup dan berjalan dengan baik. Pas pelonggaran kita buka," tambahnya.

Dikatakan Omar, saat ini kedai kopinya di DC sudah mulai beraktivitas new normal. Bahkan, mereka dikenalkan oleh sebagai produk lokal yang besar di sana.

dua

Mereka juga mempekerjakan banyak kalangan untuk membesarkan kedai kopinya. Dari mulai barista dan pekerja lainnya yang membuat kedai kopinya makin dikenal.

"Kedai kopi kami budaya timurnya dapat. Semua orang kerja bareng dari yang kulit hitam juga kulit putih. Pokoknya kita juga bhinneka tunggal ika-kan orang sana," ungkapnya.

Sekadar informasi, Dua Coffee menyuguhkan beragam menu specialty coffee dengan berbagai teknik penyeduhan. Selain itu, kedai ini juga menawarkan beberapa pilihan minuman non-coffee yang ngehits di kalangan milenial.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement