Selanjutnya trik yang bisa dilakukan adalah melakoni aktivitas yang menyenangkan, ini fungsinya untuk membuat diri tidak fokus dengan pemikiran dan emosi negatif.
“Kita bisa pakai waktu melakukan aktivitas yang bikin bahagia, contohnya masak pakai resep keluarga. Pas kan saat menjelang lebaran, kita kangen makanan buatan keluarga. Masak pakai resep keluarga bukan cuma isi waktu, hasilnya bisa dinikmati mengurangi rasa kangen,” tambahnya.

Cara mengelola rasa sedih lainnya yang disarankan, yakni dengan tetap merawat diri. Self-care jadi sangat penting, apalagi di situasi darurat seperti sekarang siapa lagi kalau bukan diri sendiri yang merawat diri sendiri. Self-care disebutkan Zarra sebagai salah satu contoh mencintai diri yang perlu dilakukan, khususnya dalam kondisi pandemi saat ini supaya sehat secara fisik dan psikologis.
Terakhir, kita juga bisa mengekspresikan rasa sedih yang muncul akibat berlebaran di tengah pandemi ini dengan membuat jurnal pribadi berisi hal-hal positif. Tak perlu rumit, isi gratitude journal dengan hal-hal kecil dan sederhana yang terkadang luput sehari-hari.
“Isinya se-simple bisa buka puasa dengan layak misalnya, atau bisa bernapas dan beraktivitas, atau bisa merasakan matahari pagi. Hal-hal kecil ini jika dilatih untuk disyukuri maka akan melatih diri supaya bisa melihat sebuah peristiwa dari sudut yang lebih positif,” tutup Zarra.
(Helmi Ade Saputra)