Tidak hanya tenaga medis yang bekerja dengan penuh risiko saat pandemi corona, tetapi juga pekerja jasa. Contohnya petugas transportasi umum yang tetap harus bekerja saat pandemi COVID-19.
Bahkan seorang petugas alat transportasi umum di Inggris dikabarkan sampai meregang nyawa saat bekerja. Ialah Belly Mujinga, petugas kereta railway di Inggris yang meninggal karena terinfeksi COVID-19 setelah diludahi seorang warga saat sedang bekerja di stasiun Victoria, London tengah, dikutip dari CNN, Kamis (14/5/2020).
Belly yang bertugas di bagian tiket 'diserang' seorang warga dengan meludahi dan batuk di hadapannya. Kala itu Belly dan rekannya bekerja di luar gedung dalam kondisi tanpa mengenakan alat pelindung diri lengkap. Belly akhirnya dilaporkan terinfeksi virus corona.
Kemudian pada 2 April 2020, 11 hari setelah insiden, dari keterangan Transport Salaried Staffs Association (TSSA), Belly disebutkan langsung jatuh sakit karena terinfeksi COVID-19. Balley pun dilarikan ke rumah sakit Barnet Hospital, bagian utara London, dengan mobil ambulance dan dipasang ventilator.

Tiga hari kemudian, 5 April 2020, Belley menghembuskan nafas terakhir. Belly meninggalkan seorang suami dan seorang putri berusia 11 tahun yang melihatnya terakhir kali saat dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulance.
Dari keterangan TSSA, saat itu padahal Belly dan rekannya sudah memohon untuk diizinkan bekerja dari dalam ruangan.
“Belly dan rekannya memohon agar dibiarkan bekerja dari dalam gedung dengan mengenakan protective barrier sebagai penghalang pelindung antara mereka dan publik untuk sisa hari itu. Manajemen mengatakan mereka membutuhkan orang-orang yang bekerja di luar dan mengirim Balley dan rekanya untuk kembali ke tempat kerja selama sisa shift mereka,” bunyi pernyataan TSSA.