Para peneliti penyakit menular di Harvard mengatakan, social distancing mungkin diperlukan hingga 2022. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah gelombang baru yang mungkin mengancam.
Dalam sebuah analisis yang diterbitkan Selasa di Jurnal Science, para peneliti mengatakan setelah gelombang awal, mereka memprediksi COVID-19 akan kembali pada musim dingin, dan bisa terjadi berulang.
"Untuk menghindari hal ini, social distancing yang panjang mungkin diperlukan hingga 2022," tulis para peneliti yang dikutip Business Insider, Rabu (15/4/2020).
Bahkan, jika virus tampaknya hilang, para peneliti menyarankan pengujian yang luas harus dilanjutkan. Karena kebangkitan penularan dapat dimungkinkan hingga akhir 2024.
"Pengujian itu akan membantu pejabat kesehatan mengatur jarak waktu dengan benar agar jumlah pasien di perawatan kritis tidak melampaui kapastias," tambah mereka.
Karenanya, para peneliti merekomendasikan agar negara-negara fokus untuk menemukan perawatan COVID-19 dan mempperbanyak kapasitas sistem perawatan kritis. Langkah-langkah itu akan membantu negara-negara mempersiapkan gelombang virus di masa depan.