Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Harvard Sebut Social Distancing Diperlukan hingga 2022

Helmi Ade Saputra , Jurnalis-Rabu, 15 April 2020 |16:33 WIB
Peneliti Harvard Sebut <i>Social Distancing</i> Diperlukan hingga 2022
Peneliti Harvard sarankan social distancing diperlukan hingga 2022 (Foto : Meaww)
A
A
A

"Untuk mempersingkat epidemi SARS CoV-2, pastikan perawatan yang memadai untuk pasien kritis, meningkatkan kapasitas perawatan kritis dan mengembangkan intervensi tambahan adalah prioritas yang mendesak," jelas para peneliti.

"Terapi baru, vaksin atau intervensi lain seperti pelacakan kontak yang agresif dan karantina dapat mengurangi kebutuhan untuk social distancing yang ketat," tambah mereka.

Meningkatkan kapasitas perawatan kritis untuk menangani lebih banyak pasien juga dapat membantu populasi mendapatkan perlindungan kekebalan kawanan atau herd immunity lebih cepat.

Suatu populasi memiliki kekebalan kawanan ketika cukup banyak orang menjadi kebal, sehingga virus hanya memiliki sedikit kesempatan pindah ke orang lain. Tetapi, bagaimana virus menyebar selama lima tahun ke depan sebagian besar tergantung pada berapa lama kekebalan seseorang yang pulih berlangsung. Jika seseorang menjadi rentan terhadap infeksi ulang hanya satu tahun setelah sembuh dari penyakit, maka akan butuh waktu lebih lama untuk membangun kekebalan kawanan dan mengakhiri penyebaran virus.

Karenanya, para peneliti Harvard mengatakan negara-negara dapat menerapkan lebih panjang periode sosial distancing atau lockdown. "Langkah social distancing mungkin perlu berbulan-bulang agar efektif mengendalikan penularan dan mengurangi kemungkinan kebangkitan," simpul para peneliti Harvard.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement