PENYANYI dangdut Via Vallen berdonasi untuk orang-orang terdekatnya demi melawan virus corona COVID-19. Via Vallen membagikan sembako kepada warga Jawa Timur untuk membantu meringankan beban perekonomian mereka, dalam situasi darurat kesehatan sekarang ini.
Kegiatan tersebut terlihat jelas dalam unggahan video terbaru di akun Instagram pribadinya, @viavallen. Dalam video itu, Via bahkan ikut terjun langsung membagikan sembako kepada para warga.
Berdasarkan keterangan yang ditulisnya, kegiatan sosial ini memang sengaja dilakukan Via Vallen untuk menginspirasi banyak orang. Sehingga tergerak memberikan kontribusi nyata kepada mereka yang membutuhkan.
"Alhamdulillah bantuan sembako di situasi wabah corona sebagian sudah disalurkan. Semoga tepat sasaran dan bisa sedikit meringankan. Saya mau mengajak semua temen-teman, bapak, ibu yang melihat unggahan saya ini untuk turut membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu," tulisnya.

Lebih lanjut pelantun lagu Sayang itu menjelaskan bahwa saat ini, sebagian kota di Indonesia sudah melakukan karantina wilayah, dengan harapan bisa memutus rantai penyebaran COVID-19. Hal tersebut tentu membawa dampak perekonomian bagi para pedagang hingga penyedia jasa. Via Vallen pun berharap semoga pusat penyebaran virus corona juga dilakukan karantina wilayah, demi kebaikan bersama. Sehingga pemberlakuan di beberapa kota pun tidak sia-sia.
"Nah, setiap kota atau daerah pasti ada sebagian orang yang punya tabungan lebih. Kalau kita enggak bisa bantu seluruh Indonesia, minimal kita bisa bantu meringankan beban masyarakat yang ada di kota atau daerah kita sendiri," ujar Via Vallen.
"Jika semuanya demikian, Insha Allah kita semua akan baik baik saja
Semoga postingan saya ini sedikit bisa menginspirasi banyak pihak. Terima kasih buat semua pihak Team #bagibagisembako kali ini yang sudah lembur, dari pagi sampai ketemu pagi lagi. Semoga lelahnya menjadi lillah," tandasnya.
Nah, bagi Anda yang tertarik memberikan donasi makanan atau sembako seperti Via Vallen, berikut Okezone rangkumkan beberapa tipsnya, seperti dikutip dari situs resmi BNPB, Selasa (31/3/2020).
Pastikan kebersihan
Prinsip utama saat mendonasikan makanan bagi mereka yang berjuang merawat pasien atau terdampak wabah COVID-19 yaitu bersih dan sehat. Begitu pesan juru masak atau Chef Degan Septoadji saat memberikan tips donasi makanan, belum lama ini di Graha BNPB, Jakarta.
Degan menekankan aspek kebersihan dalam pengolahan bahan baku, alat yang digunakan hingga penyajian makanan. Menurutnya, personal grooming sangat penting untuk menjamin makanan sehat.
“Jadi, seperti cuci tangan di setiap saat, kemudian pakaian kita bersih ya, kemudian, alat-alat kita juga harus dijaga, supaya alat-alat juga bersih. Kemudian, saat kita memilih bahan-bahan makanan, itu juga harus kita pastikan, bahwa sumbernya itu bersih dan kita juga harus memilih bahan-bahan yang memang baik kondisinya dan kualitasnya bagus,” ujar Chef Degan.
Makanan sehat
Di samping bersih, makanan yang didonasikan juga harus sehat. Kita perlu mempertimbangkan nutrisi makanan yang akan disajikan, seperti karbohidrat, serat, dan protein. Nutrisi tersebut dapat disajikan dalam menu seperti nasi, kentang, mie, sayuran, telor, daging, ikan maupun tahu dan tempe.
Pengolahan
Degan menambahkan, teknik pengolahan bahan makanan juga sangat penting untuk diperhatikan. "Jangan semua bahan makanan digoreng. Harus seimbang, ada yang digoreng, ada yang dikukus, ada juga yang mungkin dipanggang ya. Itu semua istilah kulinernya cooking method yang sehat,” kata Degan.
Awet
Menyikapi kondisi saat ini yang mungkin membuat sesorang susah untuk ke luar rumah, ada baiknya membeli bahan makanan yang awet. Chef menyarankan untuk menyimpan jenis bahan baku seperti kentang, tomat, telur.
“Pastikan, bahwa telur itu disimpan di kulkas. Jangan di luar, jangan di panas-panas ya,” pesan Chef Degan.
Kemasan
Sementara itu, Pengelola Catering Nasi Bagoes Nike Kurnia mencermati makanan donasi terkadang kurang sehat, seperti tutup yang sudah terbuka. Merespons itu, Degan setuju dengan kemasan yang aman.
“Kita harus mematiskan, bahwa packagingnya itu bersih, hygiene ya. Misalnya, kalau kita menggunakan bungkus Styrofoam, itu harus yang baru. Jangan bekas. Kemudian, itu harus di-sealed dengan benar. Ditutup dengan rapih, kemudian siapa saja yang akan membungkusi makanan tersebut, harus juga berish,” tutup Chef Degan.
(Dewi Kurniasari)