Namun, menyembuhkan masa lalu bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Psikolog Mei menerangkan, beberapa kliennya akan mengeluarkan 'mental block'-nya atau membatasi diri terhadap terapi yang tengah ia lakukan.
Mental block adalah penekanan atau pengekangan terhadap memori atau pikiran dalam diri seseorang. Mental block bekerja sebagai penghalang psikologis yang ada di dalam diri seseorang dengan maksud tertentu. Kondisi ini muncul dari kekeliruan pengalaman hidup, pergaulan, sisa traumatik masa lalu, atau luka batin.
"Mental block akan membelenggu pikiran, membentuk tembok atau benteng yang membuat pandangan dan pikiran seseorang terbatas. Ketika dihadapkan pada suatu persoalan, ia selalu menyalahkan keadaan dan merasa terpenjara dengan paham konvensional," papar Mei.

Ia melanjutkan, bila psikolog coba memberikan jalan keluar, mental block ini akan keluar dan membuat seseorang merasa dirinya adalah yang salah. "Contoh sederhananya, kalimat ini yang biasanya bakal keluar kalau mental block muncul; mungkin saya memang bodoh dan nggak bisa apa-apa," sambungnya.
Psikolog Mei menambahkan, ketika seseorang sudah di titik takut untuk menikah, maka perlu evaluasi yang tepat agar penanganan yang dilakukan efektif. Mengetahui seseorang sudah sembuh dari trauma masa lalu bukan hal yang mudah.
"Sebagai psikolog, kita juga sulit untuk menentukan apakah klien kita ini benar sembuh atau berbohong kepada kita. Namun, kalau aku sendiri biasanya melihat reaksi fisiknya dan ini hanya bisa dilihat psikolog yang menangani," tandasnya.
(Helmi Ade Saputra)