KEMENTERIAN Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) memutuskan misi observasi terhadap para WNI yang berasal dari China akan berakhir pada Sabtu, 15 Februari 2020. Seluruh WNI yang diobservasi di Natuna akan diberangkatkan menuju Jakarta.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen), dr. Achmad Yurianto, menjelaskan para WNI yang diobservasi akan menjani pengecekan terakhir sebelum benar-benar dipulangkan ke keluarganya masing-masing.
“Tidak ada yang sakit, tidak ada masalah. Mereka ingin cepat pulang, dan mereka ingin tetap melanjutkan studi di Wuhan meskipun perkuliahan sudah dimulai dengan metode online dan ini sudah berlangsung,” terang dr. Yurianto melaui sambungan Video Call, Kamis (13/2/2020).
Terkait upaya pemulangan para WNI ke daerah asalnya, dr. Yurianto mengatakan akan ada pengecekan terakhir yang dilakukan pada Sabtu pagi, untuk mempersiapkan mereka seutuhnya sebelum kembali ke Jakarta. Pesawat pun akan dipersiapkan langsung dari Halim Perdanakusuma untuk menjemput WNI di Natuna.

“Pada jam 07.00 WIB pagi akan ada tiga pesawat. Dua Boeing 737 dan satu pesawat Hercules milik TNI untuk menjemput mereka. Ini dari Halim direct, akan ikut pula Menteri Kesehatan, Kemenko PMK, BNPN dan para pejabat lainnya ke Natuna,” lanjutnya.
Dokter Yuri juga mengatakan bahwa para WNI yang sebagian besar adalah pelajar, akan melewati prosesi kecil yang dilakukan secara adat. Prosesi tersebut dilakukan untuk melepas mereka kembali Jakarta.
“Di Halim, anggota Komisi 9 DPR akan menyambut. Kami juga telah berkoordinasi dengan Kemendagri dan perwakilan pemerintah daerah yang akan hadir juga untuk menyambut mereka,” tuntasnya.