Sebagian orangtua mungkin masih menghukum anak saat dirasa tidak menuruti. Namun, bijakkah anak dihukum jika tidak menurut? Untuk menjawab itu, Okezone akan membahas pola asuh mengenai bijak memberikan konsekuensi kepada anak.
Patut diketahui, saat ini kata ‘hukuman’ tidak diperkenankan lagi untuk digunakan dalam pola asuh anak. Dari ilmu psikologi, seperti dijelaskan oleh Sani Budiantini Hermawan, psikolog anak dan keluarga, tidak ada sebutan menghukum anak tapi lebih ke memberikan konsekuensi. Konsekuensi ini terbagi dua, ada konsekuensi positif dan konsekuensi negatif.
Konsekuensi positif misalnya dengan memberikan reward kepada anak saat melakukan hal-hal baik. Lalu konsekuensi negatif diberikan kepada anak saat melakukan pelanggaran atau melakukan sesuatu hal yang tidak baik.
“Konsekuensi ya, bahasanya bukan hukuman. Untuk yang negatif contoh sederhananya bisa kita ambil fasilitasnya, pengurangan waktu bermain, pengurangan uang jajan, atau pengurangan waktu bermain game. Tujuannya supaya anak belajar, tindakan dia ada konsekuensinya,” tutur Sani, saat dihubungi Okezone melalui sambungan telefon baru-baru ini.