Seorang dokter penyakit menular mengatakan kepada The New York Times, masker tersebut dapat mencegah butiran pernapasan besar untuk memasuki tubuh Anda sewaktu orang yang terjangkit bersin atau batuk karena sebagain besar penyebaran korona berasal dari butiran tersebut.
Menurut Schaffner, masker N-95 memiliki kemungkinan lebih efektif daripada masker bedah. Namun, ia mencatat, ada kemungkinan seorang profesional non-medis tidak benar dalam menggunakan masker ini sehingga membuatnya tidak banyak melakukan pencegahan penyebaran penyakit. Schaffner merekomendasikan langkah-langkah yang lebih preventif seperti mencuci tangan.

Menurut laporan tahun 2014 tentang sejarah penggunaan masker bedah di Asia, di Asia Tenggara seperti negara China, Taiwan, dan Jepang masker bedah tidak hanya digunakan oleh orang sakit untuk mengurangi penyebaran virus penyakit, tetapi juga untuk alasan kualitas udara.
(Dinno Baskoro)