Tantangan menjadi seorang dalang potehi yakni dalam hal bersuara. Seorang dalang harus bisa mengeluarkan suara pria, setengah muda sementara perempuan ada yang tua muda dan anak kecil. Selain itu seorang dalang juga harus bisa merawat boneka wayangnya dengan baik mengingat harganya yang tidak murah.
“Tidak ada yang susah untuk merawat boneka. Harga bonekanya lumayan mahal. Jadi kalau beli di tempat yang berbeda-beda dan tidak hanya di satu tempat. Kalau baju dan topi ya beli sendiri,” lanjutnya.

Tentunya sebelum pentas, seorang dalang potehi memiliki ritual khusus yang harus dijalani. Sebagai salah satu seniman yang mewarisi penuh tradisi leluhur, Dalang Waluyo pun taat untuk melakukan ritual.
“Semua pertunjukkan wayang ada ritual hanya saja caranya lain. Kalau saya mengikuti senior dahulu. Setiap mau tampil selalu bakar kim cua (kertas emas). Kalau menurut mereka izin sama yang punya daerah dan karena pasti ada sejarahnya. Kain lima warna juga harus ada. Takutnya pertunjukkan gagal karena ada angin atau hujan sampai tidak bisa main,” tuntasnya.
(Dewi Kurniasari)