Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tradisi Wayang Potehi, Kesenian Tionghoa yang Semakin Sulit Ditemui

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Sabtu, 18 Januari 2020 |12:03 WIB
Tradisi Wayang Potehi, Kesenian Tionghoa yang Semakin Sulit Ditemui
Ilustrasi. (Foto: Instagram)
A
A
A

JIKA masyarakat Indonesia memiliki kesenian daerah seperti wayang golek dan wayang kulit, maka masyarakat Tionghoa juga mempunyai tradisi wayang potehi.

Saat ini tradisi kesenian Tionghoa tersebut mulai terkikis oleh zaman. Bahkan kaum Millenial akan merasa kesulitan apabila ingin menyaksikan wayang potehi.

Salah satu dalang wayang potehi, Sugiyo Waluyo Subur atau yang lebih dikenal sebagai Dalang Subur adalah orang yang terus melestarikan tradisi yang hampir punah tersebut. Menurutnya, pementasan wayang potehi biasanya dengan judul cerita yang berkaitan dengan binatang.

Dalam acara Festival Imlek yang berlangsung sejak beberapa hari lalu, Dalang Subur memainkan wayang potehi dengan cerita ‘Sam Hai Lam Tong’ yang telah ditulis sejak lama. Satu kali pertunjukkan berlangsung selama satu jam dan ceritanya harus tamat sampai hari terakhir.

wayang potehi

Kepada Okezone, Dalang Waluyo mengatakan bahwa dirinya telah belajar menjadi seorang dalang sejak 1974 tepatnya ketika ia masih menginjak Sekolah Dasar (SD).

“Langsung terjun ke potehi karena wilayah Pecinan dan klenteng yang punya aktivitas potehi gitu. Antusias untuk ini (wayang potehi) sedikit, regenerasi pun susah padahal tidak dipungut biaya. Satu sesi durasi selama satu jam, paling menggunakan empat sampai lima karena banyak dialog,” terang Dalang Waluyo.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement