Kisaran total biaya yang harus dipersiapkan saat hendak menjalani program bayi tabung ini, selain bisa ditakar dengan tingkat prosedur yang dipilih. Selain itu, juga bisa diperkirakan dari usia dan kondisi pasien, pasangan suami-istri itu sendiri. Pasangan suami-istri yang notabene usianya masih muda, biasanya ketika IVF teknologi yang dipakai tidak yang terlalu canggih, sehingga biasanya tidak memerlukan biaya mahal.

Dengan kata lain, semakin tua usia pasangan suami-istri mengikuti program bayi tabung, maka kemungkinan biaya yang dikeluarkan juga akan semakin tinggi, kenapa? Dijelaskan oleh Dr. Eeson Sinthamoney, Obstetrics dan Gynaecology dari Sunfert International Fertility Centre, Malaysia, hal ini karena mengingat saat usia sudah semakin tua, kondisi kesehatan tubuh, kondisi rahim, hingga jumlah dan kualitas sel telur juga tak sebanyak dan tak sebaik saat usia masih muda.
“Batas usia sebaiknya memang di bawah 35 tahun. Tapi, misalnya perempuannya sudah 42 tahun pas coba IVF karena menikah di usia 41, boleh tidak? Ya, boleh coba IVF, tapi harus tahu kalau jumlah telurnya sedikit. Kualitas telur pun kurang, usahanya mesti lebih. 10 persen perempuan umur awal 30an memang jumlah telurnya berkurang,” pungkas Dr. Eeson.
(Helmi Ade Saputra)