Adanya TPQ itu menjadi gerbang lain petualangan Kartini dalam upaya mencerdaskan masyarakat di kampungnya. Karena respons masyarakat begitu positif, Kartini kemudian coba membangun Yayasan untuk wadah pengelola yang lebih serius.
Dari terbentuknya Yayasan Nurul Hidayah, terciptalah taman kanak-kanak berbasih agama yang biasa disebut dengan Raudhatul Athfal (RA). Pembangunan taman kanan-kanak berbasis agama ini dilakukan pada 1998.

Penuh perjuangan Kartini dalam membangun RA Nurul Hidayah. Selain perizinan negara, fakta bahwa masyarakat di kampungnya tergolong dalam warga kurang mampu, makanya ia membangun sekolah bukan karena mencari uang, melainkan semata-mata demi mencerdaskan bangsa.
"Saya mikirnya gini di awal membangun RA Nurul Hidayah, 'Kalau hanya menjadi ibu pengantar anak ke sekolah, banyak ibu yang bisa. Saya ingin membangun wadah belajar agar masyarakat di sini cerdas'," ungkapnya penuh bangga.

Kartini melanjutkan, yayasan yang ia bangun kini mulai berkembang. Tidak hanya mengurus taman kanak-kanak berbasis agama dan TPQ, tapi juga dia membangun Yayasan Yatim Piatu Nurul Hidayah. Ya, ini juga ia bangun karena sadar masih kurangnya perhatian banyak pihak terhadap anak yatim.