"Saat skrining dipastikan tidak boleh ada aroma yang nanti membuat produknya terpapar, tidak boleh ada sesuatu yang menimbulkan bakteri. Nah untuk alat-alat, kita juga ada kalibrasi, hal seperti itu kita rutin menjaganya," terang Djonny.
Tak hanya diskrining di pabrik, saat pengantaran barang ke cabang-cabang distributor pun diperhatikan. Mengingat pengantaran barang biasanya dilakukan dengan truk.

Maka, menurut Djonny, setiap perusahaan tidak pernah melewatkan skrining secara sembarangan, karena akan merusak kualitas produknya. Hampir tidak ada kendala yang dihadapi dalam hal ini.
"Bukan cuma ambience ruang pabrik yang diskrining benar, nah saat mengantarkan barang, di dalam truknya juga harus diperhatikan. Misalnya butuh AC karena produknya harus steril dan dingi. Ini salah satu upaya kita agar jaga kualitas produknya bagus, maka disimpan dengan benar," ucap Djonny.