Pangkalan data yang berbasis di New York tersebut dibuat pada 19 tahun lalu dalam upaya membantu penegakan hukum dengan mengenali tanda-tanda ekstrimis. Hal ini pun diperkuat dengan pernyataan CEO Anti-Defamation League, Jonathan Greenblatt.
“Bahkan ketika para ekstremis terus menggunakan simbol yang mungkin berusia bertahun-tahun atau puluhan tahun. Mereka secara teratur membuat simbol, meme dan slogan baru untuk mengekspresikan perasaan benci mereka,” terang Greenblatt.