TIDAK bisa disangkal, pendidikan seks di Indonesia masih sangat minim. Tidak heran jika jarang orang yang memahami secara lengkap pendidikan seks, seperti alat kontrasepsi.
Nah, tahukah Anda bahwa setiap tanggal 26 September itu diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia? Momen peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan kontrasepsi, sehingga generasi muda mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dan seksual.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan, momen ini harus dimanfaatkan untuk mendorong kembali kampanye program kependudukan dan keluarga berencana di Indonesia. Ada beberapa yang harus kembali dibahas, seperti kontrasepsi sebagai proteksi sampai konsep ‘dua anak cukup’.
"Penyediaan layanan kontrasepsi dan integrasi konsep pelayanan yang berbasis komunitas, telah berhasil menurunkan angka kelahiran, angka kematian ibu dan berkontribusi pada peningkatan partisipasi perempuan di bidang ekonomi," tutur dr. Hasto Wardoyo dalam acara “Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2019” di STFK Ledalero, Maumere, Nusa Tenggara Timur.
"Kampanye yang sangat kuat melembagakan dua anak cukup, telah pula membentuk norma sosial sebagai ukuran keluarga yang ideal,” tambahnya.
Menurut Hasto, saat ini angka kelahiran atau vertility rate di NTT masih menjadi yang tertinggi di Indonesia. Akibatnya, penyakit seperti stunting pun juga tinggi.