"Untuk orang yang rentan, paling utama jangan dekat asap, hindari asap, menyingkir jauh. Kurangi dengan cara barrier, pakai masker, tinggal di rumah yang udaranya dibuat bersih dengan air purifier. Kalau tidak begitu, pencegahannya tidak ideal," tutur Anung ditemui di Gedung Kemenkes RI, kawasan Kuningan, Selasa 17 September 2019.
Kemenkes pun bertindak cepat dalam mengatasi dampak asap Karhutla. Seperti halnya mendirikan pos kesehatan, rumah singgah dengan udara bersih, mengirimkan tim medis hingga bagi-bagi masker.

Anung menegaskan, seseorang yang terpapar kabut asap ini tingkat bahayanya berbeda-beda. Misalnya saja bayi lahir prematur, risikonya lebih besar terkena influenza like illnes, ISPA hingga pneumonia.