"Natrium yang tinggi terdapat dalam banyak makanan yang melewati banyak proses pengolahan, termasuk makanan cepat saji, makanan beku, dan makanan ringan yang tidak sehat," ujar peneliti Sylvie Mrug.
Sedangkan rendahnya jumlah kalium merupakan indikasi dari pola makan rendah sayuran dan buah, seperti bayam, tomat, kacang-kacangan, jeruk, alpukat, dan yogurt.
Kadar natrium yang tinggi dan kalium yang rendah ini dikaitkan dengan muncul tanda-tanda depresi hingga satu setengah tahun ke depan.
Hasil ini tetap kuat bahkan setelah peneliti menyesuaikan dengan variabel lain seperti tekanan darah, berat badan, usia, dan jenis kelamin. Artinya, pengaruh efek makanan cepat saji terhadap depresi tetap kuat tak bergantung bagaimana kondisi tubuh.
"Temuan penelitian ini masuk akal, karena makanan kaya kalium adalah makanan sehat. Jadi, jika remaja mengonsumsi lebih banyak makanan kaya kalium, mereka akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik secara keseluruhan, yang dapat mengarah pada kesejahteraan yang lebih baik dan peningkatan kesehatan mental," kata ahli nutrisi Lisa Drayer.
(Dinno Baskoro)