"Jaman sekarang harus realistis, ada berapa sih brand yang bisa produksi sampai ribuan. Emang harus pelan-pelan dan bertahap. Tapi intinya, pemerintah harus benerin dapurnya dulu. Buka akses kalau mau jadi kiblat dunia, daripada sekadar 'selebrasi' saja," jelas.
Dari segi SDM, para desainer maupun pelaku usaha fashion Tanah Air sejatinya sudah sangat memumpuni. Selain memiliki kreativitas yang tinggi, mereka juga cenderung cepat beradaptasi dengan hal-hal baru.
"Contohnya ketika jilbab square dari Malaysia masuk ke Indonesia. Dulu belum tren. Terus kita ikutan bikin, eh hasilnya malah lebih bagus dan lebih kece. Kreasi dan inovasi SDM kita itu tidak perlu diragukan lagi," pungkasnya.
(Utami Evi Riyani)