Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kampoeng Laweyan, Saksi Sejarah Batik yang Perlahan Mulai Terkikis

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Jum'at, 23 Agustus 2019 |13:01 WIB
Kampoeng Laweyan, Saksi Sejarah Batik yang Perlahan Mulai Terkikis
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

Jika Anda berkunjung ke Solo, salah satu destinasi yang wajib kalian kunjungi adalah Desa Batik Laweyan. Tempat inilah yang menjadi saksi bisu munculnya sejarah perbatikan di Solo.

Salah satu anggota Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), Widhiarso mengatakan bahwa Laweyan telah menjadi pusat para entrepreneur batik di Solo. Kampung tua ini sangat terkenal dengan kualitas batiknya sejak zaman dahulu.

“The biggest entrepreneur ada di Laweyan. Laweyan adalah kampung tua yang merupakan awalnya entrepreneur, aktivitas usaha dan lain-lain. Di Laweyan Anda bisa merasakan berada di zaman tahun 1400-an terbukti dengan bentuk rumah-rumah yang ada di sini,” terang Widhiarso saat disambangi Okezone, Kamis (22/8/2019).

 Batik

Lebih lanjut, ia mengatakan Laweyan bagus sebagai sarana edukasi tentang perbatikan. Namun, saat ini masyarakat lebih mengenal Laweyan sebagai tempat berbelanja. Hal inilah yang secara perlahan mengikis pikiran masyarakat tentang dunia perbatikan.

“Orang biasanya fokus agar laku barangnya, perkara edukasi batik itu nomor duanya. Yang penting kalau ke Laweyan, masyarakat harus bisa membedakan mana batik dan mana bukan batik,” lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement