5. Denny Wirawan
Desainer satu ini memilih kain Batik Gedog Tuban dari Jawa Timur untuk disulap menjadi koleksi modern bergaya internasional. Di salah satu koleksinya yang diberi nama 'Satriyan' itu, Denny membuat mini dress dengan outer yang penuh motif batik tersebut.

Hal yang menjadi sorotan adalah styling yang dia berikan di catwalk JFFF ialah penggunaan topi ethnic yang cukup besar. Styling ini memperkuat kesan koleksi yang sangat strong. Nuansa rustic pun terlihat dari setiap koleksi yang ditampilkan.
6. Andreas Odang
Desainer ini mengubah kain wastra nusantara menjadi pakaian cheongsam yang sangat indah. Keindahan kain kain Tenun Garut yang luar biasa ternyata menyatu, melebur dengan cuttingan outfit khas tanah Tiongkok. Permainan warna merah yang sangat strong menjadi statement dari koleksi dengan tema 'retrOrient' ini.

Odang melihat kain Tenun Garut ini subtle, modern, dan memiliki motif geometris yang sangat pas jika dikombinasikan dalam siluet cheongsam yang menonjolkan lekukan tubuh. Gaya retro era 1960-an yang coba diangkat dalam koleksi bersiluet trapeze, potongan mini, midi, dan maksi berhasil disuguhkan tanpa cela. Great job!
(Helmi Ade Saputra)