TIDAK semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang layak, beberapa dari mereka yang kurang beruntung justru terkendala oleh masalah ekonomi. Seperti kisah Jodi yang viral di media sosial.
Jodi merupakan seorang bocah yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia sangat bersemangat untuk sekolah meskipun tidak memiliki cukup biaya untuk mengenyam pendidikan layak. Kisah haru ini diceritakan oleh sang guru yang mengajar di sekolah Jodi. Cerita tersebut ia tuangkan ke dalam akun Instagramnya, @rohayatun7 dan viral.
Singkat cerita, Jodi yang berasal dari keluarga yang tidak mampu tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki cukup uang untuk pendidikan. Namun, niatnya untuk menimba ilmu tidak begitu saja surut, Jodi sering berkunjung ke sekolah dengan memakai baju kotor dan tanpa memakai sandal.
Awalnya ketika disuruh bersekolah Jodi menolaknya, entah karena malu atau minder terhadap teman sebayanya yang terlihat lebih rapih dan bersih. Namun, setelah dibujuk untuk bersekolah, ia pun luluh dan akhirnya memutuskan untuk bersekolah.
Akhirnya kepala sekolah menyuruh beberapa guru untuk membelikan seragam sekolah khusus untuk Jodi. Keesokan harinya beberapa guru sengaja menunggu kedatangan Jodi ke sekolah. Setelah menunggu lama sekira pukul 08.00 akhirnya Jodi pun datang ke sekolah untuk jajan.
Guru pun berusaha membujuk Jodi agar mau dimandikan dan dibenahi pakaiannya agar mau bersekolah. Setelah dimandikan, Rohayatun pun langsung memakaikan seragam sekolah kepadanya. Jodi yang kisahnya viral di medsos ini pun langsung diberi sarapan berupa nasi kuning berserta lauk ayam.
Sembari menyantap sarapan pemberian sang guru, Rohayatun pun sempat bertanya kepada bocah malang tersebut apakah dirinya suka memakan daging ayam? Tapi seketika suasana berubah saat sang anak berucap “tara da emam nage jeung lauk asin bae” yang artinya “Tidak pernah, karena makannya pun dengan ikan asin terus”.
Seketika suasana berubah menjadi haru akibat jawaban polos yang terlontar dari mulut Jodi. Setelah selesai sarapan, Jodi pun diantar ke dalam kelas untuk mendapatkan pelajaran sekolah seperti anak lain pada umumnya. Terlihat Jodi mengeluarkan senyum yang berbeda dari biasanya, seakan sangat bahagia sekali.

Bel berbunyi dan semua murid pun pulang ke rumah masing-masing, namun Rohayatun pun seakan penasaran dengan tempat tinggal Jodi. Ia akhirnya memutuskan untuk mengantarkan Jodi pulang menuju rumahnya dan seketika ia melihat sebuah kejadian memilukan selanjutnya.
Ternyata rumah Jodi terletak di kebun dan akses menuju tempat tersebut harus melewati rerumputan. Setelah tiba di rumah, sang guru pun kaget bukan kepalang karena kondisi tempat tinggalnya yang sangat kotor. Sekadar informasi Jodi tinggal bersama neneknya yang sudah tua yang setiap hari pergi mencari nafkah di kebun.
Melihat hal tersebut, Rohayatun pun hanya bisa terbelalak dan berdoa yang terbaik untuk masa depan Jodi. Lebih lanjut sang guru pun menjanjikan untuk membelikan sepatu serta tas untuk Jodi. Ya, kisah pilu Jodi ini adalah sebagian kecil potret kehidupan masyarakat kurang mampu yang ada di Indonesia. Semoga makin banyak orang-orang yang tulus yang membantu dengan ikhlas seperti Rohayatun.
(Dinno Baskoro)