“Kedua pemerintah bersepakat bahwa penerbangan langsung tersebut sangat penting untuk memperluas hubungan kerja sama bilateral di berbagai sektor seperti perdagangan, pariwisata, dan investasi serta meningkatkan people-to-people contacts," pungkas Sudirman.
Sementara itu, Vice President of Corporate Strategy Heriyanto sebagai perwakilan dari manajemen Citilink Indonesia menyampaikan bahwa penerbangan langsung Jakarta-Phnom Peng diperkirakan akan mulai pada Juni 2019 dari Bandar Udara Soekarno Hatta Terminal Low Cost Carier dengan Airbus A320 180 kursi.
Rute Jakarta-Phnom Penh ini merupakan rute internasional baru yang ketiga di tahun ini setelah Surabaya-Kuala Lumpur and Jakarta - Kuala Lumpur. Di samping, ada juga rute penerbangan komersial ke Penang, Dili and Timor Leste.
Sementara itu, tercatat pada 2018 lebih dari 8.000 warga Kamboja mengunjungi Indonesia dan lebih dari 55.000 warga Indonesia berkunjung ke Kamboja. Penerbangan ini juga merupakan sebuah terobosan untuk menyediakan rute yang cepat dan mudah bagi lebih dari 3.500 penduduk Indonesia yang tinggal di Kamboja. Diharapkan dengan direct flight ini, kedua negara bisa meningkatkan kerjasama untuk meningkatkan destinasi pariwisata dan memperluas kerja sama demi kepentingan kedua negara.
(Martin Bagya Kertiyasa)