Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan pangan pun juga ikut bertambah. Sayangnya kenaikan jumlah penduduk dan ketersediaan pangan tidak selalu berjalan beriringan.
Seperti dikutip dari laman LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) pada 25 September 2017, Indonesia dapat terancam mengalami krisis pangan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.
Ada banyak hal yang menyebabkan suatu wilayah terancam mengalami krisis pangan seperti berkurangnya petani, keterbatasan sumber pangan, keterbatasan lahan, hingga keamanan pangan agar layak dikonsumsi masyarakat.
“Ketahanan pangan tujuannya adalah untuk memungkinkan atau memperoleh suatu kondisi di mana setiap individu, semua penduduk itu mampu hidup aktif, sehat, produktif secara berkelanjutan,” tutur Guru Besar Food Processing Engineering Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Purwiyatno Hariyadi, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Senin (20/5/2019).
Menurutnya, ketahanan pangan tidak bisa dirata-rata dan harus dilihat secara cermat. Lebih lanjut, Purwiyatno mengatakan bahwa ketahanan pangan dapat dipenuhi dengan jumlah, mutu, dan keamanan pangannya.
“Pangan memang harus tersedia dari waktu ke waktu, daerah ke daerah, dan itu bisa diakses oleh setiap individu,” tegasnya.